Pages

Minggu, 30 Oktober 2011

Duka kehilanganmu Marco Simoncelli

Marco Simoncelli di tikungan 2 menit sebelum kecelakaan fatal itu terjadi
hilang keseimbangan akibat ban depan, fatalnya ia oleng ke jalur rider lain
Collin Edward dan Valentino rossi menghantam super sic, helm terlepas, ia sudah tidak sadarkan diri tak bergerak di lintasan

Seakan masih tak percaya dia telah pergi, di saat performanya semakin meningkat, dukungan dan support makin banyak. Ia terlalu muda untuk mengakhiri mimpinya. Sebelum race terakhirnya di Sepang, Malaysia 23 Oktober lalu ia bilang ingin naik podium di grand prix ini. Dan kini dia naik di podium tertinggi dan melihat kita semua dengan sangat berat dan kehilangan menerima kenyataan.








 



tangisan kesedihan mendalam seorang ayah terhadap putranya
kru dan official team menangisi larut dalam duka

rosella kehilangan putra tercintanya


Kru tv menenangkan kate kekasih simoncelli yang shock



penghormatan terakhir, misa arwah di gereja kecil tempat kelahiran marco simoncelli dihadiri keluarga besar dan rekan dalam suasana sedih dan mengharukan


 

duka begitu dalam dirasakan kekasih marco, driangkul adik perempuan super sic


Adik Simoncelli, Martina yang menangis dipeluk ibunya dan Kate Fratti 

 


Fausto Gresini manajer tim simoncelli turut hadir dengan rasa kehilangan




 

apresiasi supporter napoli




Kesan pertama melihatnya di layar kaca ia murah senyum, ramah kepada siapa saja. Jujur dan polos, garang di lintasan, jiwanya terpacu penuh adrenalin. Ternyata memang begitulah sifat kenyataannya dalam diri Marco Simoncelli dimata teman-teman, rekan tim keluarga dan kekasihnya. Karena impian terbesarnya sedang ia jalankan dan nikmati setelah juara dunia Moto2 500cc. Sayang ditengah perjalanan merangkai mimpi di podium tertinggi MotoGP Tuhan berkehendak lain #58


3 komentar: